Aspirasi dari sumber inspiratif yang inovatif

Tuesday, December 26, 2017

Cara Pasang Kampas Rem Belakang Pada Motor Matic

Cara Pasang Kampas Rem Belakang
Pada Motor Matic

sebagian orang memandang sebelah mata tentang keausan kampas rem ,rem merupakan adalah salah satu komponen terpenting dalam kendaraan bermotor ,dan sangat penting karena menyangkut keselamatan saat berkendara di jalan ,degan kampas rem yang habis maka akan berbahaya bagi para penguna.baca artikel sebelumnya bahaya jika kampas rem tidak segera di ganti.

nah,apabila kampas rem sudah aus atau sudah berkurang maka saat kita kendari saat di rem motor sulit berhenti ,dan maka keasusan kampas rem sudah tinggi maka
terdengar gesekan antar tromol degan logam kampas rem .dan jika kampas rem sudah habis alangkah baiknya segera  mengati kampas rem sepeda motor ,pahal untuk
menganti kampas rem sendiri kampas rem sepeda motor suzuki next sangatlah mudah ,dan andapun bisa mempratekan sendiri di rumah .setiap motor mempunyai
karakteristik sendiri sehingga carpun berbeda namun intinya sama dan bisa hanya sedikit perubahan.bagiman cara memasang kampas rem belakang motor matic ?

menganti sendiri kampas rem sepeda motor degan baik dan benar dan mudah karena nanti mengunakan gambar dan lebih jelas.
pertama alat terlebih dahulu:



sikat besi berfungsi untuk membersihkan kotoran kotoran di dalam tromol sepeda motor.kunci shock ukuran 14 dan 22 untuk mencopot baut dudukan knalpot dan bau pada pengunci ban.kunci shock panjang dan gabunganya ukuran 10 berfungsi untuk melepas baut knalpot di silinder head.kunci T ukuran 14 melepas baut dudukan knalopt.kunci ring ukuran 12 untuk melepas pengatur rem.2 pelumpung besi berfungsi untuk menganjal velg dan saat melepaskan baut ban mengunakan pelumpung agar lebih ringan.siapkan kampas rem baru anda.

taca cara pengatian :

pertama anda standart 2 agar lebih mudah saat pelepasan ban.setelah itu anda lepaskan baut pengunji knalpot di silinder head degan kunci kunci shock panjang dan gabunganya ukuran 10.


dan setelah itu lepaskan baut dudukan knalpot  degan kunci T / shock ukuran 14.setelah itu ganjal velg degan pipa dan di ikuti degan melepaskan baut di ban dengan kunci shock ukuran 14 (usahakan harus ada bantuan teman lebih mudah)


setelah itu lepaskan velg dari tromol lalu lepakan kampas yang bekas tadi lalu bersihkan degan sikat besi dan jika ada kompresor bersihkan degan kompresor.agar hasil lebih baik.


lepaskan baut pengatur rem dengan kunci ring ukuran 12.


setelah bersih lalu pasangkan kampas rem baru di tromol.


pasangkan kembali velg ke tromol dan baut seperti semula dan kencagkan degan shock ukuran 22.lalu pasang baut penyetel rem degan kunci ring 12.setelah itu pasang knalpot seperti semula.lalu atur apakah sudah pas atau belum jika masih belum bisa baca artikel selanjutnya cara menyetel /mengatur rem belakang motor maticselsai 

Share:

Wednesday, December 20, 2017

Gantikan Cuci Darah dengan Daun Seledri

GANTIKAN CUCI DARAH

DENGAN DAUN SELEDRI


Daun Seledri merupakan tanaman yang pasti di kenal oleh ibu rumah tangga. Karena tanaman ini seirng di jadikan pelengkap masakan karena  mempunyai aroma dan bau yang enak. Tidak di sangka daun yang satu ini dapat di jadikan sebagai alternatif cuci darah bagi penderita gangguan atau penurunan fungsi ginjal seperti gagal ginjal. Tidak hanya harganya murah, mudah di dapat, dan tentunya sangat alami dan aman sekali. Dibandingkan dengan proses cuci darah yang mengeluarkan kocek hingga jutaan dalam perbulannya, belum juga efek samping yang di timbulkan oleh cuci darah itu sendiri. Nah lebih baik anda melakukan pengobatan atau cuci darah dengan daun seledri secara alami dan terhindar dari efek samping berbahaya.

Kandungan Seledri

Daun seledri mempunyai banyak sekali vitamin, yaitu vitamin A, dan batangnya juga mempunyai banyak vitamin, anatra lain : vitamin B1, B2, B6, C dan E,  kaya dengan pasokan potasium, kalsium, folat, besi, fosfor, magnesium, natrium dan kandungan asam amino esensial yang tinggi. 
Manfaat daun seledri lebih di kenal sebagai tanaman untuk menurunkan tekanan darah seperti hipertensi, tetapi belum banyak orang yang mengetahuinya bahwa seledri juga mempunyai manfaat yang bagus untuk menjaga fungsi ginjal.
Tidak usah terlalu banyak, karena dengan hanya konsumsi jus 1-2 gelas dalam sehari saja sudah sangat cukup, dan sangat di anjurkan untuk teratur karena dalam beberapa hari pun efek positifnya bisa di rasakan sendiri oleh ginjal.

Berikut untuk lebih jelasnya, mengenai pengolahan daun seledri.

Pastikan daun seledri yang akan anda gunakan masih segar, kemudian cuci hingga bersih sebanyak 1 ikat seledri.Panaskan air dalam satu buah panci. Sambil menunggu air panas atau mendidih.Potong kecil kecil daun seledri beserta batangnya. Masukan ke dalam air mendidih dan rebus selama sekitar 10 menit.Setelah itu angkat, gunakan penyaring saat menuangkannya ke dalam gelas, tunggu hingga dingin.Setelah dingin baru anda konsumsi.

Daun seledri akan bereaksi secara alami dalam tubuh dan membersihkan racun yang terdapat dalam darah dan seluruh tubuh, kemudian akan mengeluarkannya melalui air seni.

Bisa di pastikan, setelah mengkonsumsi air rebusan daun seledri ini anda akan merasakan perbedaan yang bagus. Tidak heran jika seledri ini dikenal sebagai bahan pembersih ginjal terbaik  dari alam.

Itulah Daun Pencuci Ginjal, bagaimana? patut di coba bukan? 

Share:

Tuesday, December 19, 2017

Pembebasan Kota Yerussalem Pada Masa Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra.

Pembebasan Kota Yerussalem Pada Masa Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ra.

Jerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar di dunia –Islam, Yahudi, dan Kristen-. Karena latar belakang sejrah yang panjang, ratusan atau mungkin ribuan tahun, kota ini memiliki beberapa nama Jerusalem, al-Quds, Yerushaláyim, Aelia (Umar bin Khattba menyebut dengan nama ini dalam surat perjanjiannya), dll. semua nama tersebut mencirikan karakter dan warisan yang beragam. Kota ini juga merupakan tempat tinggal beberapa nabi, seperti: dari Nabi Sulaiman dan Nabi Daud hingga Nabi Isa ‘alahimussalam.

Di masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau pun pernah menginjakkan kaki di tanah para nabi ini. Dalam suatu perjalanan dari Mekah menuju Jerusalem, kemudian dari Jerusalem menuju Sidratul Muntaha, perjalanan ini kita kenal dengan peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Jerusalem tidak pernah menjadi bagian dari negeri Islam di masa hidup Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, negeri penuh berkah tersebut baru masuk menjadi wilayah Islam pada masa Umar bin Khattab.

Perjalalan Menuju Suriah

Kekaisarabn Bizantium membuat sebuah relasi yang jelas dengan umat Islam di masa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka tidak menginginkan agama yang baru saja berkembang di Selatan kekaisaran mereka ini masuk dan berkembang di teritorial Bizantium. Ketegangan dimulai pada Oktober 630 M, ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin 30.000 pasukannya menuju Tabuk, daerah perbatasan Kekaisaran Bizantium. Walaupun kontak fisik gagal terjadi, namun ekspedisi Rasulullah untuk menyambut serangan Bizantium di Tabuk menunjukkan era baru hubungan Madinah dan Bizantium.

Pada masa pemerintahan Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq (632-634 M), tidak terjadi kontak dengan wilayah kekuasaan Bizantium. Barulah pada masa Umar bin Khattab, Madinah mulai serius mengekspansi ke wilayah Utara menuju area kekuasaan Bizantium. Umar mengirim pasukan yang terdiri dari jawara-jawara Arab seperti Khalid bin Walid dan Amr bin Ash menuju Kekaisaran Romawi Timur ini. Perang ini dikenal dengan perang Yarmuk, perang yang terjadi tahun 636 M. Perang ini merupakan pukulan telak bagi Bizantium, sejumlah kota di Suriah berhasil jatuh ke tangan umat Islam, termasuk kota utama Damaskus.

Kedatangan umat Islam ke daerah tersebut disambut dengan baik oleh penduduk lokal, baik Yahudi atau Kristen, termasuk aliran yang ortodok yang meyakini bahwa Yesus adalah Tuhan bukan hanya anak Tuhan. Mereka semua menyabut kehadiran dan era kepeminpinan Islam di wilayah mereka walaupun banyak perbedaan secara teologi.

Memasuki Jerusalem

Pada tahun 637 M, pasukan Islam sudah mendekati wilayah Jerusalem. Saat itu Jerusalem dibawah tanggung jawab Uskup Sophronius sebagai perwakilan Bizantium dan kepala gereja Kristen Jerusalem. Ketika pasukan Islam di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid dan Amr bin Ash mengepung kota suci tersebut Sophronius tetap menolak untuk menyerahkan Jerusalem kepada umat Islam kecuali jika Khalifah Umar bin Khattab yang datang langsung menerima penyerahan darinya.

Masjid Umar bin Khattab yang saat ini terletak bersebrangan dengan Gereja Makam Suci

Mendengar kabar tersebut, Umar langsung berangkat dari Madinah menuju Jerusalem. Sang khalifah berangkat dengan hanya berkendara keledai dengan ditemani satu orang pengawal. Setibanya di Jerusalem, Umar disambut oleh Sophronius yang benar-benar merasa takjub dan kagum dengan sosok pemimpin muslim satu ini. Salah seorang yang paling berkuasa di muka bumi kala itu, hanya menyandang pakaian sederhana yang tidak jauh berbeda dengan pengawalnya.

Umar diajak mengelilingi Jerusalem, termasuk mengunjungi Gereja Makam Suci (menurut keyakinan Kristen, Nabi Isa dimakamkan di

gereja ini). Ketika waktu shalat tiba, Sophronius mempersilahkan Umar untuk shalat di gereja namun Umar menolaknya. Umar khawatir kalau seandainya ia shalat di gereja tersebut, nanti umat Islam akan merubah gereja ini menjadi masjid dengan dalih Umar pernah shalat disitu sehingga menzalimi hak umat Nasrani. Umar shlat di luar gereja, lalu tempat Umar shalat itu dibangun Masjid Umar bin Khattab.

Perjanjian Umar bin Khattab

Sebagaimana kebiasaan umat Islam ketika menaklukkan suatu daerah, mereka membuat perjanjian tertulis dengan penduduk setempat yang mengatur hak dan kewajiban antara umat Islam Jerusalem dan penduduk non-Islam. Perjanjian ini ditandatangani oleh Umar bin Khattab, Uskup Sophronius, dan beberapa panglima perang Islam. Teks perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim.

Ini adalah jaminan keamanan dari hamba Allah, Umar, amirul mukminin, kepada penduduk Jerusalem. Umar memberikan jaminan terhadap jiwa mereka, harta, gereja-gereja, salib-salib, orang-orang yang lemah, dan mereka tidak dipakasa meninggalkan agama mereka. Tidak ada seorang pun diantara mereka yang merasa terancam dan diusir dari Jerusalem. Dan orang-orang Yahudi tidak akan tinggal bersama mereka di Jerusalem. (Ini adalah permintaan penduduk Jerusalem, karena penduduk Jerusalem sangat membenci orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi membunuhi tawanan Nasrani di wilayah Persia. Sampai ada riwayat yang menyebutkan, Umar menjamin tidak ada Yahudi yang lewat dan bermalam di Jerusalem).

Penduduk Jerusalem diwajibkan membayar pajak sebagaimana penduduk kota-kota lainnya, mereka juga harus mengeluarkan orang-orang Bizantium, dan para perampok. Orang-orang Jerusalem yang tetap ingin tinggal di wilayah Bizantium, mereka boleh membawa barang-barang dan salib-salib mereka. Mereka dijamin aman sampai mereka tiba di wilayah Bizantium. Setelah itu mereka pun masih diperbolehkan kembali lagi ke Jerusalem jika ingin berkumpul dengan keluarga mereka, namun mereka wajib membayar pajak sebagaimana penduduk lainnya.

Apabila mereka membayar pajak sesuai dengan kewajiban, maka persyaratan yang tercantum dalam surat ini adalah di bawah perjanjian Allah, Rasul-Nya, Khalifah, dan umat Islam. (Tarikh at-Thabari).

Pada waktu itu, apa yang dilakukan Umar bin Khattab adalah langkah yang benar-benar maju dalam masalah pakta (perjanjian). Sebagai perbandingan, 23 tahun sebelum Jerusalem ditaklukkan umat Islam, wilayah Bizantium ini pernah ditaklukkan oleh Persia saat itu Persia memerintahkan melakukan pembantaian terhadap masayarakat sipil Jerusalem. Kejadian serupa terjadi ketika Jerusalem yang dikuasai umat Islam ditaklukkan pasukan salib pada tahun 1099 M.

Perjanjian yang dilakukan oleh Umar membebaskan penduduk Jerusalem beribadah sesuai dengan keyakinan mereka adalah pakta pertama dan sangat berpengaruh dalam hal menjamin kebebasan melaksanakan ibadah sesuai keyakinan. Meskipun ada klausul dalam perjanjian yang mengusir Yahudi dari Jerusalem, klausul ini masih diperdebatkan (keshahihannya). Karena salah seorang pemandu Umar di Jerusalem adalah seorang Yahudi yang bernama Kaab al-Ahbar, Umar juga mengizinkan orang-orang Yahudi untuk beribadah di reruntuhan Kuil Sulaiman dan Tembok Ratapan, padahal sebelumnya Bizantium melarang orang-orang Yahudi melakukan ritual tersebut. Oleh karena itulah, klausul yang melarang orang Yahudi ini masih diperdebatkan.

Perjanjian tersebut menjadi acuan dalam hubungan umat Islam dan Kristren di seluruh bekas wilayah Bizantium. Orang-orang Kristen di wilayah Bizantium akan dilindungi hak-hak mereka dalam segala kondisi dan orang-orang yang memaksa mereka untuk mengubah keyakinan menjadi Islam atau selainnya akan dikenakan sangsi.

Menata Kembali Jerusalem

Setelah Jerusalem dikuasai oleh umat Islam, Khalifah Umar bin Khattab segera menata kembali kota suci ini dan menjadikannya kota penting bagi umat Islam. Umar memerintahkan agar area Kuil Sulaiman –area tempat Nabi berangkat menuju sidratul muntaha- dibersihkan dari sampah-sampah yang dibuang orang-orang Kristen untuk menghina orang Yahudi. Bersama para tentaranya dan dibantu beberapa orang Yahudi, Umar membersihkan wilayah tersebut kemudian merenovasi komplek Masjid al-Aqsha.

Selanjutnya, di masa pemerintahan Umar dan masa kekhalifahan Bani Umayyah Jerusalem menjadi kota pusat ziarah keagamaan dan perdagangan. Pada tahun 691 M, Dome of Rock (Qubatu Shakhrah) dibangun di komplek tersebut untuk melengkapi pembangunan al-haram asy-syarif. Lalu menyusul dibangun masjid-masjid lainnya dan institusi-instusi publik di penjuru kota suci ini.

Penaklukkan Jerusalem pada masa pemerintahan Umar bin Khattab di tahun 637 M benar-benar peristiwa yang sangat penting dalam sejarah Islam. Selama 462 tahun ke depan wilayah ini terus menjadi daerah kekuasaan Islam dengan jaminan keamanan memeluk agama dan perlindungan terhadap kelompok minoritas berdasarkan pakta yang dibuat Umar ketika menaklukkan kota tersebut. Bahkan pada tahun 2012, ketika konflik Palestina kian memuncak, banyak umat Islam, Yahudi, dan Kristen menuntut diberlakukannya kembali pakta tersebut dan membuat poin-poin perdamaian yang merujuk pada pakta itu untuk sebagai solusi konflik antara umat bergama di sana.

Sumber: Lostislamichistory.com dan islamstory.com

Read more http://kisahmuslim.com/3825-pembebasan-jerusalem-di-masa-umar-bin-khattab.html

Share:

Secangkir Hujan di Bulan Januari

Secangkir Hujan di Bulan Januari

Pagi yang gerimis, kutanak rindu di tepian matamu,
di sederet kisah yang luber pada hujan di bulan Januari.

Sudah bulan Januari rupanya. Itu berarti langit akan lebih mendung dari biasanya, hujan akan lebih deras dari biasanya, dan ingatanku tentang kita akan lebih menggenang tentu saja. Oh maaf, aku ralat. Sekarang hanya akan ada aku dan kamu. Tidak akan ada lagi kata kita. Hei, apakah kamu pernah mendengar kisah tentang sepatu yang mengaduh di musim paling gersang? Di musim yang membuatnya sedih, dan ia hanya mampu menyimpan dan menceritakan kesedihannya untuk dirinya sendiri. Begini ceritanya. Ketika itu dingin menempel di tubuhmu, di kakimu.  Kamu menatap hujan dengan tatapan mengutuk. Kamu tidak bisa berlari, tidak bisa terburu-buru karena hujan sedang menghambat langkahmu. Kamu sangat benci basah. Kamu sangat tidak menyukai hujan. Aku sangat tahu benar itu.
“Matahari begitu terik tetapi hujan justru turun dengan sangat derasnya. Hujan yang datang terlalu terburu-buru saat rumput tak terlalu rindu dicumbu basah. Hujan di musim yang tidak tepat,” katamu. Kamu menengok sepatu hitam usang yang kamu kenakan hari itu. Lalu kembali menggerutu, mencibir hujan.
***
Sudah hampir pukul satu siang, tetapi kamu belum juga datang. Padahal di pesan singkat yang kamu kirimkan untukku semalam, kita akan bertemu di sini tepat pukul dua belas. “Lelaki sepertimu sangat menghargai waktu, kecuali... ’’ aku melemparkan pandangan keluar jendela untuk melihat langit dan ternyata benar langit memang sedang hujan. Tiba-tiba aku jadi membayangkan ekspresi wajahmu yang lucu sekaligus menjengkelkan itu.
“Lelaki sepertimu pantas saja tidak bisa menyukai hujan,” ucapku suatu ketika.
“Lelaki seperti apa?” kamu memandangku dengan tatapan garang.
“Lelaki dingin, judes, tidak ramah, nyebelin. Ah, nggak banget pokoknya,” seperti biasa aku bicara tanpa titik koma tanpa takut menyinggung perasaannmu. Aku sudah terlalu mahir melakukannya dan kamu juga terlampau hebat menanggapinya. Aku dan kamu sudah terbiasa seperti itu. Kita sudah bersahabat sejak lama. Biarpun kamu sangat menyebalkan tetapi aku sangat tahu kamu adalah lelaki yang sangat baik. Dan satu hal penting yang aku tahu adalah kamu selalu ada buatku.
“Padahal bukankah hujan juga yang telah mempertemukan kita? hujan telah menjadikan hidup menjadi lebih hidup, menghadirkan milyaran inspirasi untukku menulis, dan... ”
“Hari ini kamu cerewet sekali,” kamu memotong pembicaraanku.
“Bisa nggak sih sekali-kali jangan memotong pembicaraan orang?” aku memanyunkan muka.
***
Langit
Maya pasti sedang cemberut menungguku. Perempuan yang mencintai hujan itu tidak pernah suka aku terlambat. Tetapi hari ini aku sedang terjebak hujan. Aku tidak suka basah tetapi aku juga tidak suka memakai payung. Aku  jadi teringat kisah patah hati yang perempuan itu ceritakan padaku di dua jam obrolan telepon semalam. Hari ini ia memintaku mendengarkan segala keluh kesahnya. Entahlah, aku sangat suka mendengar ia bercerita.
Ia pencerita yang sangat baik. Matanya selalu hidup saat ia bercerita meskipun dalam cerita-ceritanya hanya ada luka dan kepedihan yang ia pelihara, yang seharusnya tidak pernah perlu. Ia sungguh sudah terlalu cerdas untuk memanjakan lukanya. Ia begitu sejak ia resmi jatuh cinta pada seorang lelaki dari negeri dongengnya. Dongeng yang hanya pernah ia ciptakan sendiri. Aku masih sangat ingat, lelaki yang disebut-sebutnya mirip Andy Lau, seorang penulis yang pernah ia kenalkan padaku satu tahun yang lalu itu. Ah bagaimana bisa ia jatuh hati pada lelaki seperti itu? Ia jatuh hati karena lelaki itu memiliki wajah yang mirip Andy Lau? Idolanya itu? Itu sinting! Itu gila! Itu benar-benar tidak masuk akal!
Lalu ia patah hati ketika cintanya bertepuk sebelah tangan. Sejak saat itulah, aku tahu kenapa puisi-puisi yang ditulis olehnya seperti menangis. Rupanya perempuan itu melahirkan puisi dari air mata dan luka.
Maya, aku tidak bisa berhenti mengeja namanya. Perempuan itu adalah pencerita dongeng yang ditakdirkan untuk membuatku tergila-gila.
***
Aku benci menunggu, kamu sangat tahu itu kan? Awas saja. Aku pasti akan memberikanmu pelajaran jika kamu datang nanti. Tetapi sebenarnya sekujur rasa khawatir tengah dengan cepatnya mengerubungi dan menguasai diriku. Aku khawatir terjadi apa-apa dengan dirimu. Oleh karena itulah, aku memutuskan untuk meneleponmu saja. Lama. Kamu tidak mengangkat telepon. “Kamu tidak mungkin lupa jalan kemari kan? Bodoh sekali jika sampai tersesat,” aku mendesis.
            Oh, aku ingat dengan beberapa puisi yang baru saja kutulis dan ingin kutunjukkan kepadamu. Banyak juga kisah baru dalam perjalanan hidupku yang harus kamu dengarkan. Entahlah, kamu adalah pendengar yang baik. Sangat baik malah. Aku senang ketika sedang bercerita kepadamu. Kamu bahkan tidak perlu untuk berkomentar apapun apalagi mengasihani kisah patah hatiku saat ini.
“Kamu jatuh cinta?” kamu menertawakanku suatu ketika.
“Kenapa kamu tertawa? Apakah jatuh cinta adalah sesuatu yang lucu?” menertawakan sesuatu yang sama sekali tidak lucu, itu jelas sekali namanya lancang.
Lalu kamu mengamatiku dengan lekat-lekat. Tatapan yang sama sekali sangat tidak kusukai. Menjijikkan.
“Dia seperti Andy Lau,” cetusku. “Dan ini adalah untuk pertama kalinya aku jatuh cinta. Akan kuabadikan momen ini dalam buku harianku. Aku pertama kali jatuh cinta tepat ketika aku berusia 20 tahun.”
Aku tidak memberikan kesempatan untukmu menyelaku. “Ini tidak mungkin salah. Aku sangat tahu benar bagaimana rasanya jatuh cinta, persis seperti di novel-novel roman yang pernah aku baca. Seseorang yang jatuh cinta pasti akan lebih susah melakukan segala hal, termasuk ketika makan dan tidur. Mereka yang jatuh cinta akan selalu memikirkan seseorang yang dicintainya itu. Waktu bersama ketika bersamanya akan terasa sangat singkat sedangkan ketika berpisah, ah begitu terasa sangat panjang. Mereka akan berbunga-bunga sepanjang hari, terutama ketika mendapat ucapan selamat pagi dan selamat tidur. Terkadang mereka juga akan gelisah dan cemburu-cemburu tidak jelas. Level penasaran tentang segala hal yang berkaitan dengannya akan menaik drastis. Kamu bisa bayangkan itu? Ah, tentu saja tidak. Karena lelaki sepertimu tidak pernah mengalami rasanya jatuh cinta, bukan? Sedangkan aku, aku saat ini sedang mengalaminya.” Aku sangat menggebu-gebu bercerita.
Seketika aku benar-benar seperti sedang mendengar suara kamu. Benar sekali. Itu kamu! Aneh sekali. Hari ini kamu kuyup. Apakah kamu benar-benar menerjang hujan? Aku bahkan tidak bisa mempercayainya.
“Langit! Ke sini!” Aku melambaikan tangan ke arahmu.
***
Langit
Sudah jam satu dan hujan tak kunjung juga reda. Malah semakin deras. Aku takut Maya akan marah. Maka untuk pertama kalinya aku memutuskan untuk menerjang basah. Aku berlari, melompati genangan demi genangan air yang mengambang di jalanan. “Sudah hampir sampai,” gumamku.
            Aku juga melihat Maya. Oh, tidak seperti hari-hari biasanya. Hari ini ia mengenakan baju dengan warna yang paling ia hindari. Hitam. Tidak mungkin melesat lagi. Ia pasti sedang tidak baik. Perempuan itu punya kebiasaan yang aneh, ia seringkali menyerasikan warna baju dengan suasana hatinya. Jika langit sedang mendung, ia akan memakai baju berwarna abu-abu. Jika cerah, ia memakai baju kuning. Warna ini menggambarkan ini. Warna itu menggambarkan itu. Masih banyak hal yang susah kutebak. Tetapi satu hal yang paling aku tidak ketahui adalah ketika ia tiba-tiba memakai baju berwarna merah jambu. Apakah hatinya sedang merah jambu?
            Saat ini sudah bulan Januari. Ia memakai baju berwarna merah jambu ketika bulan Januari yang lalu. Itu menandakan sudah satu tahun. Sudah satu tahun ia tergila-gila dengan lelaki pujaannya itu. Segala cerita yang meluncur dari bibirnya begitu menderas seperti hujan. Padahal jatuh cinta yang pertama kalinya ini sekaligus membuat ada seseorang yang seketika patah. Aku. Jadi sangat salah bukan ketika ia dengan secara frontalnya mengatakan aku tidak mengerti rasanya jatuh cinta? Aku bahkan sudah mengalami. Jauh lebih dulu daripada ia. Iya. Tanpa ia sadari.
Tetapi semalaman ia terisak. Menangis tersedu-sedu. Perempuan itu bilang, ia sedang patah hati. Ah, betapa mungkin perempuan sepertinya dicampakkan? Cintanya bertepuk sebelah tangan.
Aku melihat perempuan bermata bintang itu melambaikan tangan. Aku menghampirinya.
***
Astaga! Kamu basah. Kamu menerjang hujan. Aku masih tidak percaya itu. Aku merogoh kamera dari tasku. Memotret. Mengabadikan momen paling langka ini.
            Terus terang saja. Ada beberapa hal yang mengharuskan aku untuk menunjukkan rasa marah padamu. Tetapi lagi-lagi. Betapa aku tidak bisa. Aku kasihan melihatmu terlilit gigil seperti itu.
            “Biarkan kupesankan cokelat panas untukmu dulu.” Aku membuka percakapan.
            “Kamu tidak marah?”
            “Untuk?” aku pura-pura tidak mengerti.
            “Ya karena aku hari ini terlambat. Kamu pasti sudah menunggu cukup lama, bukan?”
            “Bukan cukup. Tapi sangat lama sekali.” Aku sangat jengkel mendengar kamu mengucapkan kalimat cukup dengan entengnya.
            “Oke. Jadi kenapa dia meninggalkanmu?”
            Betapa sungguh tidak sopannya kamu. Sudah datang terlambat. Tidak minta maaf. Tidak merasa bersalah. Dan sekarang menanyakan sesuatu dengan tanpa beban seakan menanyakan kamu sudah makan atau belum?
            Mendadak aku jadi ingin cepat minggat saja dari tempat ini. Manusia dingin sepertimu, sebaiknya diapakan? Aiiiih...
            “Jangan cemberut gitu ah. Oke aku minta maaf. Banget!” kamu menangkupkan kedua tanganmu.
            Aku sama sekali tidak tertarik dengan kata maaf. Aku lebih tertarik dengan apa yang terjadi pada sepatumu.
            “Kamu tidak pakai sepatu? Sepatumu kemana?” aku bertanya penasaran.
            “Rusak. Langkahku semakin terhambat karenanya,” kamu menjawab
“Jadi kamu membuangnya begitu saja?” aku tidak bisa untuk tidak mendesak kali ini. “Itu sepatu yang kuberikan pada saat ulang tahunmu yang ke 23. Serusak dan sejelek apapun, harusnya kamu tidak membuangnya. Kamu cukup menyimpannya dan itu bisa membuatku bahagia. Bukankah aku pernah bilang seperti itu padamu?”
***
Langit
Hanya karena aku membuang sepatu usang pemberiannya itu. Maya sangat marah padaku. Marah sekali. Perempuan itu kerap menerapkan peraturan-peraturan aneh. Tetapi justru itu yang membuatnya terasa istimewa untukku. Jika katanya, sepatu itu mempunyai kisah sedih yang hanya bisa disimpan dan diceritakan untuk dirinya sendiri. Maka ada satu hal yang harusnya juga perlu ia ketahui. Di luar sana sedang hujan, seorang lelaki dingin kedinginan berharap perempuan bermata bintangnya kembali. Lelaki itu kerap menyeduh hujan dan kisah cinta diam-diam yang hanya mampu dipendam. Untuknya sendiri.
Rupanya tidak butuh waktu lama untuk membuat aku dan ia, menjadi kembali asing.
Aku melangkah tanpa takut lagi terkena basah. Aku sayup yang tak pernah takut lagi menjadi kuyup. Aku adalah dingin yang ingin mencintainya tanpa harus diam-diam lagi. Dalam hujan aku menari, sembari merapalkan sebuah nama yang menjadi namanya. Maya.
Yang menghimpun banyak ingatan adalah kenangan.
Sedangkan aku adalah rindu yang pecah dari langit yang gemuruh itu.

Kini aku tahu apa yang harus aku lakukan. Menjemputnya. Mengatakan segalanya. Sebelum menyesal. Sebelum semuanya menjadi lebih menyakitkan.




(Suara Sang Pelopor)
Share:
Powered by Blogger.

Categories

Link list 1

Link list 3

Link list 2

Recent Posts

Unordered List

Pages

Theme Support

CC TV